Perairan Indonesia yang sangat luas
memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Akan tetapi peningkatan
produksi perikanan Indonesia tidak bisa semata mata hanya diandalkan dari
sektor perikanan tangkap. Potensi perikanan tangkap seberapapun besarnya akan
terus berkurang jika dilakukan penangkapan terus menerus apalagi jika dilakukan
secara berlebihan (over fishing). Dalam melakukan kegiatan penagkapan ikan
sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kesinambungan stok ikan yang ada di
alam. Untuk itu peningkatan produksi perikanan bisa dilakukan dengan
meningkatkan produksi dari sektor perikanan budidaya.
Perikanan budidaya di Indonesia juga
memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Sektor perikanan budidaya
ini jika dikelola dengan baik akan bisa digunakan sebagai motor penggerak
perekonomian dan penyerap tenaga kerja. Potensi perairan yang bisa dikembangkan
diantaranya adalah di perairan air tawar (sungai, danau, kolam), perairan payau
(tambak) dan perairan laut (pantai dan laut lepas).
Potensi budidaya perairan di
Indonesia,diantaranya potensi budidaya tambak dengan luas mencapai 2.963.717 hektare
(ha). Dari jumlah potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 657.346 ha atau
22,2%. Hal ini berarti, peluang untuk budidaya tambak masih bisa
dikembangkan lagi hingga seluas 2.306.371 ha.
Potensi perikanan budidaya kolam
di Indonesia memiliki potensi seluas 541.000 ha. Dari jumlah potensi budidaya
kolam tersebut baru dimanfaatkan sebesar 24,4% atau sekitar 131.776 ha. Potensi
budidaya perairan Indonesia di kolam ini masih ada peluang pengembangan seluas
409.324 ha.
Dari potensi perikanan budidaya
Indonesia tersebut, peluang investasi dalam sektor budidaya perikanan di
Indonesia baik di tambak maupun kolam masih sangat terbuka lebar.
Perikanan budidaya Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar
untuk dikembangkan.
Untuk jenis budidaya di perairan umum
Indonesia memiliki potensi seluas 145.125 ha. Dari jumlah potensi budidaya
perikanan di perairan umum tersebut yang baru dimanfaatkan mencapai luas 1.798
ha atau hanya sekitar 1,13% dari potensi yang dimiliki.
Indonesia juga memiliki luas lahan
pertanian basah yang potensial untuk dikembangkan sebagai areal budidaya ikan
sistem mina padi seluas 1.536.289 ha. Dari jumlah potensi perikanan budidaya
sistem mina padi tersebut, pemanfaatannya baru seluas 156.193 ha atau
10,2% dari keseluruhan potensi yang dimiliki. Jumlah ini tentunya masih bisa
dikembangkan hingga seluas 1.380.096 ha lagi.
Untuk potensi perikanan budidaya di
Indonesia dari sector perikanan budidaya laut Indonesia memiliki potensi seluas
24.000.000 ha. Dari jumlah potensi perikanan budidaya laut tersebut yang baru
termanfaatkan seluas 178.435 ha, atau hanya sekitar 0,74% dari potensi
perikanan budidaya laut yang dimiliki. Hal ini berarti sektor perikanan
budidaya laut di Indonesia masih memiliki peluang pengembangan hingga seluas
23.821.565 ha. Ini merupakan jumlah yang sangat besar yang jika mampu
dikembangkan secara optimal akan bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga peningkatan penerimaan bagi
negara.
Menurut data hasil produksi perikanan
budidaya yang dimiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun
2014, realisasi produksi perikanan budidaya mencapai 14,5 juta ton, Hal ini
jauh jauh lebih besar dari produksi perikanan tangkap yang sebesar 5-7
juta ton. Pada tahun 2015, produksi perikanan budidaya di Indonesia meningkat
hingga mencapai kurang lebih 17,9 juta ton.
Pada tahun 2017 ini, produksi
perikanan budidaya ditargetkan sebesar 22,79 juta ton, dan diharapkan meningkat
pada tahun 2018 menjadi sebanyak 26,72 juta ton, dan pada pada tahun 2019
ditargetkan produksi perikanan budidaya di Indonesia mencapai 31,32 juta ton.
Dari jumlah target produksi perikanan budidaya Indonesia tersebut, Produksi
perikanan budidaya dari rumput laut ditargetkan sebesar 22,17 juta ton dan
hasil perikanan budidaya berupa ikan ditargetkan sebesar 9,15 juta ton.
Dengan melihat jumlah potensi dan
hasil produksi perikanan budidaya di Indonesia ini. Kita bisa melihat bahwa
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama jika dilihat dari luas
perairan lautnya yang sangat besar. Jika potensi perikanan dan kelautan yang
dimiliki ini bisa dimanfaatkan secara optimal tentunya akan mampu memberikan
sumbangan yang cukup besar bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Dari sektor
kelautan dan perikanan Indonesia ini Indonesia memiliki beberapa komoditas
unggulan diantaranya udang, rumput laut, ikan bandeng, patin, lele, nila,
gurame, mas, kerapu, kakap putih, dan ikan-ikan lokal lain.
Dari sisi penerimaan pasar, hasil
produksi komoditas budidaya perikanan Indonesia sangat banyak diminati di pasar
global. Komoditas perikanan budidaya Indonesia memang diakui memiliki nilai
ekonomis tinggi yang berorientasi ekspor sehingga banyak diminati oleh pasar
luar negeri. Pasar ekspor tersebut masih memiliki peluang pengembangan yang
masih sangat terbuka lebar.
Oleh karena itu pengembangan sektor
perikanan dan Kelautan termasuk di dalamnya sektor perikanan budidaya di
Indonesia merupakan sebuah keharusan. Hal ini sejalan dengan visi misi Kabinet
Kerja Indonesia yaitu mendorong laut menjadi sumber ekonomi bangsa.
Dengan besarnya potensi perikanan dan
kelautan yang dimiliki seharusnya bisa dijadikan dorongan untuk lebih fokus dan
serius meningkatkan produksi perikanan budidaya. Pengembangan sector perikanan
dan kelautan harus dapat menjadikan Indonesia unggul dalam kualitas dan
kuantitas produksi perikanan dibandingkan Negara lain, apalagi Negara yang
memiliki luas lahan di sector perikanan yang jauh lebih kecil.
Indonesia telah menunjukkan kemajuan
yang sangat berarti dalam mengamankan hasil produksi perikanan tangkap yang
banyak dicuri Negara lain. Hal ini juga harus dibarengi dengan peningkatan
kapasitas perikanan Indonesia baik perikanan tangkap dan perikanan budidaya
sehingga. Segala potensi dan kekayaan alam yang dimiliki tersebut akan dapat
termanfaatkan secara optimal sesuai dengan konsep blue economy.
Budidaya perikanan adalah usaha
pemeliharaan dan pengembang biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya
perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat
organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga
organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.
Dilihat dari asal katanya, istilah
akuakultur diambil dari istilah dalam Bahasa Inggris yaitu Aquaculture.
Terdapat beberapa definisi akuakultur seperti dikemukakan dalam beberapa sumber,
dan berikut ini adalah definisi akuakultur menurut beberapa ahli:Akuakultur
merupakan suatu proses pembiakan organisme perairan dari mulai proses produksi,
penanganan hasil sampai pemasaran. Akuakultur merupakan upaya produksi biota
atau organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi
lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan),
penumbuhan hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi.
Berdasarkan kata penyusunnya budidaya
perikanan tentunya tersusun dari dua kata yakni budidaya dan perikanan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya adalah
usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil, Sedangkan Perikanan adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan penangkapan,
pemeliharaan dan pembudidayaan ikan.
Seperti yang telah dikemukakan di
atas, dalam bidang perikanan pada umumnya ikan didefinisikan secara luas tidak
hanya merujuk pada binatang air yang bersisik dan bernafas dengan insang, akan
tetapi juga menyangkut segala organisme yang hidup di air seperti udang ,
kerang, hingga tanaman air.
Manfaat atau hasil yang diharapkan
dari kegiatan pemeliharaan ikan juga bisa berupa produksi ikan yang bisa
dijual, atau bisa juga untuk keperluan konsumsi sendiri. Disamping itu kegiatan
budidaya perikanan juga bisa memberikan manfaat secara psikologis sebagai
penyaluran hobi atau untuk hiburan, misalnya pada budidaya ikan hias.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar