Kamis, 25 April 2019

Perikanan Budidaya di Indonesia


Perairan Indonesia yang sangat luas  memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Akan tetapi peningkatan produksi perikanan Indonesia tidak bisa semata mata hanya diandalkan dari sektor perikanan tangkap. Potensi perikanan tangkap seberapapun besarnya akan terus berkurang jika dilakukan penangkapan terus menerus apalagi jika dilakukan secara berlebihan (over fishing). Dalam melakukan kegiatan penagkapan ikan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kesinambungan stok ikan yang ada di alam. Untuk itu peningkatan produksi perikanan bisa dilakukan dengan meningkatkan produksi dari sektor perikanan budidaya.

Perikanan budidaya di Indonesia juga memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Sektor perikanan budidaya ini jika dikelola dengan baik akan bisa digunakan sebagai motor penggerak perekonomian dan penyerap tenaga kerja. Potensi perairan yang bisa dikembangkan diantaranya adalah di perairan air tawar (sungai, danau, kolam), perairan payau (tambak) dan perairan laut (pantai dan laut lepas).




Potensi budidaya perairan di Indonesia,diantaranya potensi budidaya tambak dengan luas mencapai 2.963.717 hektare (ha). Dari jumlah potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 657.346 ha atau 22,2%. Hal ini berarti, peluang untuk  budidaya tambak masih bisa dikembangkan lagi hingga seluas 2.306.371 ha.

Potensi perikanan budidaya  kolam di Indonesia memiliki potensi seluas 541.000 ha. Dari jumlah potensi budidaya kolam tersebut baru dimanfaatkan sebesar 24,4% atau sekitar 131.776 ha. Potensi budidaya perairan Indonesia di kolam ini masih ada peluang pengembangan seluas 409.324 ha. 

Dari potensi perikanan budidaya Indonesia tersebut, peluang investasi dalam sektor budidaya perikanan di Indonesia baik di tambak maupun kolam   masih sangat terbuka lebar. Perikanan budidaya Indonesia  masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Untuk jenis budidaya di perairan umum Indonesia memiliki potensi seluas 145.125 ha. Dari jumlah potensi budidaya perikanan di perairan umum tersebut yang baru dimanfaatkan mencapai luas 1.798 ha atau hanya sekitar 1,13% dari potensi yang dimiliki. 

Indonesia juga memiliki luas lahan pertanian basah yang potensial untuk dikembangkan sebagai areal budidaya ikan sistem mina padi seluas 1.536.289 ha. Dari jumlah potensi perikanan budidaya sistem mina padi tersebut, pemanfaatannya baru seluas 156.193 ha  atau 10,2% dari keseluruhan potensi yang dimiliki. Jumlah ini tentunya masih bisa dikembangkan hingga seluas 1.380.096 ha lagi.

Untuk potensi perikanan budidaya di Indonesia dari sector perikanan budidaya laut Indonesia memiliki potensi seluas 24.000.000 ha. Dari jumlah potensi perikanan budidaya laut tersebut yang baru termanfaatkan seluas 178.435 ha, atau hanya sekitar 0,74% dari potensi perikanan budidaya laut yang dimiliki. Hal ini berarti sektor perikanan budidaya laut di Indonesia masih memiliki peluang pengembangan hingga seluas 23.821.565 ha. Ini merupakan jumlah yang sangat besar yang jika mampu dikembangkan secara optimal akan bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga peningkatan penerimaan bagi negara.

Menurut data hasil produksi perikanan budidaya yang dimiliki Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2014, realisasi produksi perikanan budidaya mencapai 14,5 juta ton, Hal ini jauh jauh lebih besar dari produksi perikanan tangkap yang  sebesar 5-7 juta ton. Pada tahun 2015, produksi perikanan budidaya di Indonesia meningkat hingga  mencapai kurang lebih 17,9 juta ton.

Pada tahun 2017 ini, produksi perikanan budidaya ditargetkan sebesar 22,79 juta ton, dan diharapkan meningkat pada tahun 2018 menjadi sebanyak 26,72 juta ton, dan pada pada tahun 2019 ditargetkan produksi perikanan budidaya di Indonesia mencapai 31,32 juta ton. Dari jumlah target produksi perikanan budidaya Indonesia tersebut, Produksi perikanan budidaya dari rumput laut ditargetkan sebesar 22,17 juta ton dan hasil perikanan budidaya berupa ikan ditargetkan sebesar  9,15 juta ton.

Dengan melihat jumlah potensi dan hasil produksi perikanan budidaya di Indonesia ini. Kita bisa melihat bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama jika dilihat dari luas perairan lautnya yang sangat besar. Jika potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki ini bisa dimanfaatkan secara optimal tentunya akan mampu memberikan sumbangan yang cukup besar bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Dari sektor kelautan dan perikanan Indonesia ini Indonesia memiliki beberapa komoditas unggulan diantaranya udang, rumput laut, ikan bandeng, patin, lele, nila, gurame, mas, kerapu, kakap putih, dan ikan-ikan lokal lain.

Dari sisi penerimaan pasar, hasil produksi komoditas budidaya perikanan Indonesia sangat banyak diminati di pasar global. Komoditas perikanan budidaya Indonesia memang diakui memiliki nilai ekonomis tinggi yang berorientasi ekspor sehingga banyak diminati oleh pasar luar negeri. Pasar ekspor tersebut masih memiliki peluang pengembangan yang masih sangat terbuka lebar.

Oleh karena itu pengembangan sektor perikanan dan Kelautan termasuk di dalamnya sektor perikanan budidaya di Indonesia merupakan sebuah keharusan. Hal ini sejalan dengan visi misi Kabinet Kerja Indonesia yaitu mendorong laut menjadi sumber ekonomi bangsa. 

Dengan besarnya potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki seharusnya bisa dijadikan dorongan untuk lebih fokus dan serius meningkatkan produksi perikanan budidaya. Pengembangan sector perikanan dan kelautan harus dapat menjadikan Indonesia unggul dalam kualitas dan kuantitas produksi perikanan dibandingkan Negara lain, apalagi Negara yang memiliki luas lahan di sector perikanan yang jauh lebih kecil.

Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang sangat berarti dalam mengamankan hasil produksi perikanan tangkap yang banyak dicuri Negara lain. Hal ini juga harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas perikanan Indonesia baik perikanan tangkap dan perikanan budidaya sehingga. Segala potensi dan kekayaan alam yang dimiliki tersebut akan dapat termanfaatkan secara optimal sesuai dengan konsep blue economy.

Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.

Dilihat dari asal katanya, istilah akuakultur diambil dari istilah dalam Bahasa Inggris yaitu Aquaculture. Terdapat beberapa definisi akuakultur seperti dikemukakan dalam beberapa sumber, dan berikut ini adalah definisi akuakultur menurut beberapa ahli:Akuakultur merupakan suatu proses pembiakan organisme perairan dari mulai proses produksi, penanganan hasil sampai pemasaran. Akuakultur merupakan upaya produksi biota atau organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan), penumbuhan hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi.

Berdasarkan kata penyusunnya budidaya perikanan tentunya tersusun dari dua kata yakni budidaya dan perikanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya adalah  usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil,  Sedangkan Perikanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan  penangkapan, pemeliharaan dan pembudidayaan ikan.

Seperti yang telah dikemukakan di atas, dalam bidang perikanan pada umumnya ikan didefinisikan secara luas tidak hanya merujuk pada binatang air yang bersisik dan bernafas dengan insang, akan tetapi juga menyangkut segala organisme yang hidup di air seperti udang , kerang, hingga tanaman air.

Manfaat atau hasil yang diharapkan dari kegiatan pemeliharaan ikan juga bisa berupa produksi ikan yang bisa dijual, atau bisa juga untuk keperluan konsumsi sendiri. Disamping itu kegiatan budidaya perikanan juga bisa memberikan manfaat secara psikologis sebagai penyaluran hobi atau untuk hiburan, misalnya pada budidaya ikan hias.

sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar