Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia yang
memiliki luas lautan sekitar 5,8 juta km², pesisir, dan pulau-pulau kecil yang
luas dan bermakna strategis sebagai pilar pembangunan ekonomi nasional. Selain
memiliki nilai ekonomis, sumber daya kelautan juga mempunyai nilai ekologis. Di
samping itu, kondisi geografis Indonesia terletak pada geopolitis yang
strategis, yakni antara lautan Pasifik dan lautan Hindia yang merupakan kawasan
paling dinamis dalam arus percaturan politik, pertahanan, dan kemanan dunia.
Kondisi geo-ekonomi dan geo-politik tersebut menjadikan sektor kelautan sebagai
sektor yang penting dalam pembangunan nasional.
Khusus untuk perikanan tangkap potensi Indonesia sangat
melimpah sehingga dapat diharapkan menjadi sektor unggulan perekonomian
nasional. Untuk itu potensi tersebut harus dimanfaatkan secara optimal dan
lestari, Tugas ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, dan pemilik usaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan
penerimaan negara yang mengarah pada kesejahteraan rakyat.
Pemerintah melalui KKP berupaya mendorong kedaulatan pangan
masyarakat melalui peningkatan konsumsi ikan dengan berbagai kampanye Gerakan
Makan Ikan (Gemarikan) yang melibatkan publik. Sejak tahun 2014 sampai tahun
2016 terjadi peningkatan konsumsi ikan masyarakat yang cukup besar, yaitu dari
38,14 kg/kapita/tahun pada tahun 2014 meningkat menjadi 43,94 kg/kapita/tahun
pada tahun 2016.
Peluang pengembangan usaha perikanan Indonesia memiliki
prospek yang sangat tinggi. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan
yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan
mencapai USD 82 miliar per tahun.
Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5
juta ton per tahun tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan
utama Indonesia. Dari seluruh potensi sumber daya tersebut, guna menjaga
keberlanjutan stok ikan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 5,12
juta ton per tahun.
Volume dan nilai produksi untuk setiap komoditas unggulan
perikanan budidaya dari tahun 2010-2016 mengalami kenaikan, terdiri dari:
(1) Udang mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,03%;
(2) Kerapu mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 9,61%;
(3) Bandeng mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 10,45%;
(4) Patin mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 30,73%;
(5) Nila mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 19,03%;
(6) Ikan Mas mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,44%;
(7) Lele mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 26,43%;
(8) Gurame mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 17,70%; dan
(9) Rumput Laut mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 27,72%. Potensi besar perikanan ini menjadi sebuah peluang untuk para industri pengolahan perikanan, salah satunya adalah industri pengalengan ikan sarden. Peningkatan volume dan nilai produksi dari komoditas seperti sarden ini menjadi angin segar bagi para investor atau pembeli asing untuk mendapatkan kualitas ikan sarden yang baik dan berkualitas.
(1) Udang mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,03%;
(2) Kerapu mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 9,61%;
(3) Bandeng mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 10,45%;
(4) Patin mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 30,73%;
(5) Nila mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 19,03%;
(6) Ikan Mas mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,44%;
(7) Lele mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 26,43%;
(8) Gurame mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 17,70%; dan
(9) Rumput Laut mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 27,72%. Potensi besar perikanan ini menjadi sebuah peluang untuk para industri pengolahan perikanan, salah satunya adalah industri pengalengan ikan sarden. Peningkatan volume dan nilai produksi dari komoditas seperti sarden ini menjadi angin segar bagi para investor atau pembeli asing untuk mendapatkan kualitas ikan sarden yang baik dan berkualitas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar